KONSEP DASAR TENTANG SKALA PSIKOLOG
INVENTORI DAN PERBEDAANNYA DENGAN ANGKET
A.
Pengertian Skala Psikologi Inventori dan Kegunaannya
1.
Pengertian Inventori
Metode inventori adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang
berupa suatu pertanyaan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu
dan sejenisnya. Dari daftar pertanyaan tersebut subyek atau individu yang
hendak kita kumpulkan datanya diminta untuk memilih mana-mana pernyataan yang
cocok tentang dirinya. Setiap pernyataan yang cocok dengan dirinya diisi tanda chek atau tanda-tanda lain yang
ditetapkan. Sedangkan pernyataan-pernyataan yang tidak cocok dengan dirinya
tidak diisi apa-apa.[1]
2.
Kegunaannya
Guna mencapai tingkat objektivitas yang tinggi,
penelitian ilmiah mensyaratkan penggunaan prosedur pengumpulan data yang akurat
dan objektif. Pada pendekatan penelitian kuantitatif, data penelitian hanya
akan dapat diinterpretasikan dengan lebih objektif apabila diperoleh lewat
suatu proses pengukuran yang di samping valid dan reliabel, juga objektif.
Pengukuran merupakan proses kuantifikasi suatu atribut. Pengukuran yang
diharapkan akan menghasilkan data yang valid harus dilakukan secara sistematis.
Berbagai alat ukur telah berhasil diciptakan untuk melakukan pengukuran atribut
dalam bidang fisik seperti berat badan, luas bidang datar, kecepatan kendaraan,
suhu udara, dan semacamnya yang segi validitasnya semua dapat diterima secara
universal. Kuantifikasi berat badan dengan mudah dilakukan dengan bantuan alat
timbangan badan dan kuantifikasi kecepatan laju kendaraan dilakukan dengan
bantuan speedometer sehingga angka berat badan 45kg atau laju kendaraan
60km/jam memberikan gambaran yang mudah di mengerti oleh hampir semua orang.
Validitas, reliabilitas, dan objektivitas hasil pengukuran di bidang fisik
tidak lagi menjadi sumber kekhawatiran orang banyak.
Pada sisi lain, pengukuran di bidang non fisik (khususnya di bidang
psikologi) masih berada dalam taraf perkembangan yang mungkin tidak akan pernah
mencapai kesempurnaannya. Beberapa tes dan skala psikologi standar (standar
measure) dan yang telah terstandarkan (standarized measure)
kualitasnya belum dapat dikatakan optimal. Kemajuan pesat di bidang teori
pengukuran psikologi (psikometri) justru menyingkap sisi lemah dari banyak tes
yang sudah ada dan sudah lama digunakan. Untunglah, kemajuan teori pengukuran
pun memungkinkan kita untuk meningkatkan usaha guna mencapai keberhasilan dalam
penyusunan dan pengembangan alat-alat ukur psikologi yang lebih berkualitas.[2]
B.
Perbedaan antara Skala Psikologis Angket dan Inventori
Perbedaan
antara skala psikologis angket dan inventori adalah kalau dalam kuesioner
instrumennya berupa daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subyek atau
responden, sedangkan pada inventori instrumennya berupa daftar pernyataan yang
harus dipilih oleh subyek atau responden sesuai dengan keadaan dirinya.
Inventori
merupakan salah satu metode yang tergolong metode laporan diri (personal
report) atau deskripsi diri (self descriptive). Dalam metode laporan diri atau
deskripsi diri ini individu melaporkan tentang keadaan dirinya berdasarkan
pertanyaan atau perintah yang diberikan kepadanya.[3]
C.
Kelebihan dan Kekurangan Inventori
1.
Kelebihan
Metode ini mudah dilaksanakan dan mudah pula cara pemberian
markahnya dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ditetapkan. Penyelenggaraan
metode ini dapat diulangi untuk mengukur perkembangan seseorang maupun sekelompok
siswa. Pelaksanaan inventori lebih lanjut dapat menimbulkan self kritik pada
para siswa yang mengisi inventori tersebut. Metode inventori merupakan metode
pengumpulan data yang cukup efektif, sebab dapat menjaring data yang cukup
banyak dalam waktu yang relatif singkat.
2.
Kekurangan
Metode inventori ini juga mempunyai beberapa kelemahan. Para siswa
hanya memberikan respon dalam bentuk verbal saja. Pengumpulan data terpaksa
hanya tergantung kepada kejujuran dan keikhlasan para subyek. Sering kali
subyek tidak memberikan jawaban yang benar karena adanya beberapa alasan. Ia
mungkin menyembunyikan aspek-aspek tertentu tentang dirinya. Banyak pula
individu-individu yang mempunyai konflik yang ia sendiri tidak menyadarinya,
dan oleh karenanya tidak dapat melukiskannya dalam inventori.[4]
PENUTUP
A.
Simpulan
Metode
inventori adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu
pertanyaan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya.
Kegunaan
inventori disini adalah Guna mencapai tingkat
objektivitas yang tinggi, penelitian ilmiah mensyaratkan penggunaan prosedur
pengumpulan data yang akurat dan objektif.
Perbedaan
antara skala psikologis angket dan inventori adalah kalau dalam kuesioner
instrumennya berupa daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subyek atau
responden, sedangkan pada inventori instrumennya berupa daftar pernyataan yang
harus dipilih oleh subyek atau responden sesuai dengan keadaan dirinya.
Kelebihan
inventori adalah metode ini mudah dilaksanakan dan mudah pula cara pemberian
markahnya dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ditetapkan. Metode inventori
merupakan metode pengumpulan data yang cukup efektif, sebab dapat menjaring
data yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat. Sedangkan kekurangan
inventori adalah para siswa hanya memberikan respon dalam bentuk verbal saja.
Pengumpulan data terpaksa hanya tergantung kepada kejujuran dan keikhlasan para
subyek. Sering kali subyek tidak memberikan jawaban yang benar karena adanya
beberapa alasan. Ia mungkin menyembunyikan aspek-aspek tertentu tentang
dirinya.
B.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan di atas, penulis memberi saran kepada pembaca, agar pembaca lebih
dapat menguasai konsep dasar mengenai skala psikolog inventori dan perbedaannya
dengan angket serta dapat menggunakannya sebagaimana mestinya.
[1] Wayan
Nurkancana, Pemahaman Individu (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hal. 71
[2] Phairy, (2014), Skala
Psikologi sebagai Alat Ukur (Online), Tersedia: http://phairyeagle.blogspot.co.id/2014/03/skala-psikologi-sebagai-alat-ukur.html
(19 September 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar