R1554 SKH

Kamis, 14 Januari 2016

KONSEP DASAR TENTANG SKALA PSIKOLOG INVENTORI DAN PERBEDAANNYA DENGAN ANGKET



KONSEP DASAR TENTANG SKALA PSIKOLOG
INVENTORI DAN PERBEDAANNYA DENGAN ANGKET

A.    Pengertian Skala Psikologi Inventori dan Kegunaannya
1.      Pengertian Inventori
Metode inventori adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pertanyaan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Dari daftar pertanyaan tersebut subyek atau individu yang hendak kita kumpulkan datanya diminta untuk memilih mana-mana pernyataan yang cocok tentang dirinya. Setiap pernyataan yang cocok dengan dirinya diisi  tanda chek atau tanda-tanda lain yang ditetapkan. Sedangkan pernyataan-pernyataan yang tidak cocok dengan dirinya tidak diisi apa-apa.[1]
2.      Kegunaannya
Guna mencapai tingkat objektivitas yang tinggi, penelitian ilmiah mensyaratkan penggunaan prosedur pengumpulan data yang akurat dan objektif. Pada pendekatan penelitian kuantitatif, data penelitian hanya akan dapat diinterpretasikan dengan lebih objektif apabila diperoleh lewat suatu proses pengukuran yang di samping valid dan reliabel, juga objektif.
Pengukuran merupakan proses kuantifikasi suatu atribut. Pengukuran yang diharapkan akan menghasilkan data yang valid harus dilakukan secara sistematis. Berbagai alat ukur telah berhasil diciptakan untuk melakukan pengukuran atribut dalam bidang fisik seperti berat badan, luas bidang datar, kecepatan kendaraan, suhu udara, dan semacamnya yang segi validitasnya semua dapat diterima secara universal. Kuantifikasi berat badan dengan mudah dilakukan dengan bantuan alat timbangan badan dan kuantifikasi kecepatan laju kendaraan dilakukan dengan bantuan speedometer sehingga angka berat badan 45kg atau laju kendaraan 60km/jam memberikan gambaran yang mudah di mengerti oleh hampir semua orang. Validitas, reliabilitas, dan objektivitas hasil pengukuran di bidang fisik tidak lagi menjadi sumber kekhawatiran orang banyak.
Pada sisi lain, pengukuran di bidang non fisik (khususnya di bidang psikologi) masih berada dalam taraf perkembangan yang mungkin tidak akan pernah mencapai kesempurnaannya. Beberapa tes dan skala psikologi standar (standar measure) dan yang telah terstandarkan (standarized measure) kualitasnya belum dapat dikatakan optimal. Kemajuan pesat di bidang teori pengukuran psikologi (psikometri) justru menyingkap sisi lemah dari banyak tes yang sudah ada dan sudah lama digunakan. Untunglah, kemajuan teori pengukuran pun memungkinkan kita untuk meningkatkan usaha guna mencapai keberhasilan dalam penyusunan dan pengembangan alat-alat ukur psikologi yang lebih berkualitas.[2]

B.     Perbedaan antara Skala Psikologis Angket dan Inventori
Perbedaan antara skala psikologis angket dan inventori adalah kalau dalam kuesioner instrumennya berupa daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subyek atau responden, sedangkan pada inventori instrumennya berupa daftar pernyataan yang harus dipilih oleh subyek atau responden sesuai dengan keadaan dirinya.
Inventori merupakan salah satu metode yang tergolong metode laporan diri (personal report) atau deskripsi diri (self descriptive). Dalam metode laporan diri atau deskripsi diri ini individu melaporkan tentang keadaan dirinya berdasarkan pertanyaan atau perintah yang diberikan kepadanya.[3]

C.    Kelebihan dan Kekurangan Inventori
1.      Kelebihan
Metode ini mudah dilaksanakan dan mudah pula cara pemberian markahnya dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ditetapkan. Penyelenggaraan metode ini dapat diulangi untuk mengukur perkembangan seseorang maupun sekelompok siswa. Pelaksanaan inventori lebih lanjut dapat menimbulkan self kritik pada para siswa yang mengisi inventori tersebut. Metode inventori merupakan metode pengumpulan data yang cukup efektif, sebab dapat menjaring data yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat.
2.      Kekurangan
Metode inventori ini juga mempunyai beberapa kelemahan. Para siswa hanya memberikan respon dalam bentuk verbal saja. Pengumpulan data terpaksa hanya tergantung kepada kejujuran dan keikhlasan para subyek. Sering kali subyek tidak memberikan jawaban yang benar karena adanya beberapa alasan. Ia mungkin menyembunyikan aspek-aspek tertentu tentang dirinya. Banyak pula individu-individu yang mempunyai konflik yang ia sendiri tidak menyadarinya, dan oleh karenanya tidak dapat melukiskannya dalam inventori.[4]




























PENUTUP

A.    Simpulan
Metode inventori adalah suatu metode untuk mengumpulkan data yang berupa suatu pertanyaan (statement) tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya.
Kegunaan inventori disini adalah Guna mencapai tingkat objektivitas yang tinggi, penelitian ilmiah mensyaratkan penggunaan prosedur pengumpulan data yang akurat dan objektif.
Perbedaan antara skala psikologis angket dan inventori adalah kalau dalam kuesioner instrumennya berupa daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh subyek atau responden, sedangkan pada inventori instrumennya berupa daftar pernyataan yang harus dipilih oleh subyek atau responden sesuai dengan keadaan dirinya.
Kelebihan inventori adalah metode ini mudah dilaksanakan dan mudah pula cara pemberian markahnya dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ditetapkan. Metode inventori merupakan metode pengumpulan data yang cukup efektif, sebab dapat menjaring data yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat. Sedangkan kekurangan inventori adalah para siswa hanya memberikan respon dalam bentuk verbal saja. Pengumpulan data terpaksa hanya tergantung kepada kejujuran dan keikhlasan para subyek. Sering kali subyek tidak memberikan jawaban yang benar karena adanya beberapa alasan. Ia mungkin menyembunyikan aspek-aspek tertentu tentang dirinya.

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberi saran kepada pembaca, agar pembaca lebih dapat menguasai konsep dasar mengenai skala psikolog inventori dan perbedaannya dengan angket serta dapat menggunakannya sebagaimana mestinya.









[1] Wayan Nurkancana, Pemahaman Individu (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hal. 71
[2]  Phairy, (2014), Skala Psikologi sebagai Alat Ukur (Online), Tersedia: http://phairyeagle.blogspot.co.id/2014/03/skala-psikologi-sebagai-alat-ukur.html (19 September 2015)
[3] Wayan Nurkancana, Pemahaman Individu... , hal. 71-72
[4] Wayan Nurkancana, Pemahaman Individu... , hal. 72

Tidak ada komentar:

Posting Komentar