R1554 SKH

Kamis, 14 Januari 2016

METODE OBSERVASI DAN DAFTAR CEK



METODE OBSERVASI DAN DAFTAR CEK

A.    Pengertian Observasi dan Daftar Cek
1.      Observasi
Istilah observasi berasal dari bahasa Latin yang berarti ‘MELIHAT’ dan ‘MEMPERHATIKAN’. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi seringkali menjadi bagian dalam penelitian dalam berbagai disiplin ilmu baik ilmu eksakta maupun ilmu-ilmu sosial, dapat berlangsung dalam konteks laboratorium (eksperiental) maupun alamiah.
Observasi yang berarti mengamati bertujuan untuk mendapat data tentang suatu masalah sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat rechecking, atau pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh sebelumnya.
Justru karena observasi selalu terlibat dalam proses pengambilan data, observasi kadang dianggap dapat dilakukan oleh siapapun, tidak perlu dibahas secara khusus. Karena kedapatannya dengan suasana kehidupan sehari-hari (selama masih hidup, sadar maupun tidak, semua orang melakukan observasi), observasi terkadang diangap sebagi metode yang kurang ilmiah. Setiap individu dapat memiliki persepsi yang sangat berbeda mengenaisuatu fenomena yang sama. Apa yang dilihat seseorang sangat tergantung pada minat, bias-bias dan latar belakang mereka. Oleh karena itu, menurut Patton Bahwa persepsi selektif pada manusia menyebabkan munculnya keragu-raguan terhadap validitas dan reliabilitas observasi sebagai suatu metode pengumpulan data yang ilmiah. Menanggapi keragu-raguan tersebut Patton mengingatkan bahwa persepsi selektif yang mewarnai bias-bias dan minat pribadi tersebut sesungguhnya terjadi pada kebanyakan orang awam yang memang tidak terlatih. Agar memberikan data yang akurat dan bermanfaat, observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh peneliti yang sudah melewati latihan-latihan memadai, serta telah mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap.
Sutrisno Hadi (1996) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari perbagai proses biologis dan psikologis.
Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
Jadi, observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Pengamatan langsung yang dimaksudkan disini dapat berupa kegiatan melihat, mendengar atau kegiatan dengan alat indra lainnya.
2.      Daftar Cek
Daftar cek adalah suatu daftar yang memuat catatan tentang sejumlah tingkah laku yang akan diobservasi. Selama periode observasi, pengobservasi berpedoman sepenuhnya kepada daftar tersebut. Apabila seorang siswa yang sedang diobservasi memperlihatkan gejala tertentu yang telah terdapat dalam daftar, maka pengobservasi tinggal memberi tanda chek (   ) pada daftar tersebut.

B.     Bentuk-bentuk Observasi dan Daftar Cek
1.      Bentuk-bentuk Observasi
a.       Berdasarkan situasi yang diobservasi
1)      Observasi terhadap situasi bebas (free situation)
Observasi yang dilakukan terhadap situasi yang terjadi secara wajar, tanpa adanya campur tangan dari pengobservasi.
2)      Observasi terhadap situasi yang dimanipulasikan (manipulated situation)
Suatu situasi yang telah dirancang oleh pengobservasi dengan menambahkan satu atau lebih variabel
3)      Observasi terhadap situasi yang setengah terkontrol (partially controlled)
Merupakan kombinasi dari observasi terhadap situasi bebas (free situation) dan observasi terhadap situasi yang dimanipulasikan (manipulated situation)
b.      Berdasarkan keterlibatan pengobservasi
1)      Observasi partisipan
Observasi partisipatif ini, peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari dengan  orang yang diamati.
2)      Observasi non partisipan
Dalam observasi ini, peneliti hanya sebagai pengamat independen dan tidak terlibat langsung dengan obyek yang diamati
3)      Observasi quasi partisipasi
Sebahagian waktu dalam satu periode observasi pengobservasi ikut melibatkan diri dalam kegiatan yang diobservasi, dan sebahagian waktu lainnya ia terlepas dari kegiatan tersebut.
c.       Berdasarkan pencatatan hasil-hasil observasi
1)      Observasi Partisipatif
Observasi partisipatif adalah peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti (Susan Stainback:1998)
Observasi Partisipatif, yang terbagi menjadi:
a)      Partisipasi Pasif : Peneliti mengamati tapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
b)      Partisipasi Moderat :Peneliti ikut observasi partisipatif pada beberapa beberapa kegiatan saja, tidak semua kegiatan.
c)      Partisipasi Aktif : Peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan narasumber, tapi belum sepenuhnya lengkap
d)     Partisipasi Lengkap : Peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan narasumber
2)      Observasi Terus Terang dan Tersamar
Peneliti berterus terang kepada nara sumber bahwa ia sedang melakukan penelitian. Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.
3)      Observasi berstruktur
Apabila aspek-aspek tingkah laku yang akan diobservasi telah dimuat dalam suatu daftar yang telah disusun secara sisteatik.
4)      Observasi tak Terstruktur
Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas. Apabila masalah sudah jelas, maka dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi
2.      Bentuk-bentuk Daftar Cek

C.    Kelebihan dan Keterbatasannya Masing-masing
1.      Observasi
a.       Kelebihan
1)      Pengamatan langsung atas perilaku memungkinkan peneliti untuk merekam perilaku sebagaimana adanya.
2)      Peneliti memperoleh data dari tangan pertama.
3)      Dapat melengkapi dan memferifikasi hasil wawancara.
4)      Dapat memahami situasi yang rumit.
5)      Dapat menghasilkan data yang tidak mungkin diperoleh dengan metode lainnya.
6)      Dapat diterapkan secara luas dalam ilmu-ilmu pengetahuan sosial.
7)      Informasi yang didapatkan lebih mendalam bila dibandingkan dengan metode penelitian lain.
8)      Lebih sedikit tuntutan bagi subjek yang diteliti.
9)      Memungkinkan pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala.
10)  Tidak tergantung pada self report.

b.      Kekurangan
1)      Tidak sempurnanya organ-organ penginderaan manusia.
2)      Persepsi selektif. Orang cenderung memilih satu hal sebagai pusat pengamatan sehingga hal lain luput dari pengamatan.
3)      Indra kurang bisa membuat perbandingan karena indra cenderung menyesuaikan dengan kondisi-kondisi tertentu.
4)      Indra tidak bekerja bebas dari pengalaman masa lalu.
5)      Proses pengamatan dapat berpengaruh terhadap gejala-gejala yang diamati. Subjek memanupulasi diri dihadapan pengamat.
6)      Dibutuhkan pengetahuan yang lebih tentang persoalan pokok yang diamati dan pengalaman yang memadai.
7)      Banyak kejadian yang tidak dapat diungkap dengan observasi langsung, misalnya kehidupan pribadi yang sangat rahasia.
8)      Timulnya kejadian tidak selalu dapar diramalkan sehingga observer dapat hadir untuk mengamati kejadian tersebut.
9)      Tugas observasi dapat terganggu pada waktu ada peristiwa yang tidak terduga, misalnya cuaca.
10)   Terbatasi oleh berlangsungnya kejadian yang diamati.

2.      Daftar Cek
a.       Kelebihan
1)      Metode ini dilaksanakan dan mudah pula cara pemberian markahnya dengan mengikuti petunjuk-petunjuk yang ditetapkan.
2)      Pelaksanaan inventori lebih lanjut dapat menimbulkan self kritis pada siswa yang mengisi inventori tersebut.
3)      Metode inventori merupakan metode pengumpulan data yang cukup efektif, sebab dapat menjaring data yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat.
b.      Kekurangan
1)      Para siswa hanya memberikan respon dalam bentuk verbal saja.
2)      Pemgumpulan data terpaksa hanya tergantung kepada kejujuran dan keiklasan para siswa.
3)      Seringkali subyek tidak memberikan jawaban yang benar karena adanya beberapa alasan.

D.    Variabel yang Cocok di Ukur dengan Observasi dan Daftar Cek
1.      Variabel yang Cocok di Ukur dengan Observasi
Aspek tingkah laku yang cocok dievaluasi dengan metode observasi adalah temperamen, karakter, penyesuaian, sikap dan minat. Inteligensi, bakat dan hasil belajar dapat pula dievaluasi dengan metode observasi, tetapi pelaksanaannya sangat sulit dan kurang efektif. Untuk ketiga aspek yang disebutkan terakhir ini lebih tepat dievaluasi dengan metode tes.
Dalam mengevaluasi penyesuaian sosial dapat dilakukan observasi tentang hal-hal sebagai berikut:
a.       Dalam situasi manakah siswa-siswa itu bermain sendiri bersama dengan teman-temannya?
b.      Dalam bermain bersama apakah ia sebagai pemimpin atau pengikut?
c.       Apakah ia bertengkar dengan siswa-siswa lain?
Untuk mengevaluasi penyesuaian personal dapat dilakukan observasi terhadap hal-hal sebagai berikut:
a.       Apakah ia sering frustasi?
b.      Apakah ia pemarah?

2.      Variabel yang Cocok di Ukur dengan Daftar Cek
a.       Kesehatan
b.      Keadaan Penghidupan
c.       Rekreasi dan Hobi
d.      Kehidupan Keluarga
e.       Agama dan Moral
f.       Kehidupan Sosial dan Keaktifan Berorganisasi
g.      Hubungan Pribadi
h.      Muda-Mudi
i.        Penyesuaian Terhadap Sekolah
j.        Masa Depan dan Cita-cita Pendidikan Jabatan

E.     Merancang Pedoman Observasi
1.      Materi Observasi
Persoalan tentang materi observasi sama sekali tidak dapat dilepaskan dari scope dan tujuan penelitian yang hendak diselenggarakan. Adalah perlu sekali observer memusatkan perhatiannya pada apa yang sudah dikerangkakan dalam pedoman observasi (observation guide) dan tidak terlalu insidental dalam observasi-observasinya.
Sungguhpun observer pertisipan mengikuti dan turut serta dalam kegiatan-kegiatan observee, namun masih perlu dibedakan mana persoalan yang penting dan tidak penting.
2.      Waktu dan Bentuk Pencatatan
Masalah kapan dan bagaimana mengadakan pencatatan adalah masalah yang pelik dan penting bagi observasi partisipan. Sudah dapat dipastikan bahwa pencacatan dengan segera terhadap kejadian-kejadian dalam situasi interaksi adalah yang terbaik.
Pencatatan on the spot, akan mencegah pemalsuan ingatan karena terbatasnya ingatan. Sungguh pun begitu ada saat dimana pencatatan on the spot tidak dapat dilakukan, misalnya ketika situasi yang normal terganggu, ketika timbul rasa curiga pada observee, dan ketika observer kesulitan karena harus mencegah perhatiaannya untuk parisipasi, mengobservasi, dan mencatat secara bersama-sama.
Jika pencatatan on the spot tidak dilakukan, sedang kelangsungan situasi cukup lama, maka perlu dijalankan pencatatan dengan kata-kata kunci. Akan tetapi, pencatatan semacam ini pun harus dilakukan dengan cara-cara yang tidak menarik perhatian dan tidak menimbulkan kecurigaan. Pencatatan dapat dilakukan misalnya pada kertas-kertas kecil atau pada kertas apapu yang kelihatannya tidak berarti.
Tiap-tiap pencatatan dapat mengambil dua bentuk:
a.       Bentuk Kronologis, menurut urut-urutan kejadiannya.
b.      Bentuk sistematik, yaitu memasukkan tiap-tiap kejadian dalam kategori-kategorinya masing-masing tanpa memperhatikan urutan kejadiannya.

F.     Merancang Daftar Cek Masalah
1.       Konselor menyiapkan bahan sesuai dengan jumlah siswa
2.       Konselor benar-benar menguasai petunjuk cara mengerjakan

G.    Persyaratan Observer yang Baik
Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian, dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif. Dengan berada dalam situasi lapangan yang nyata, kecenderungan untuk dipengaruhi berbagai konseptualis (yang ada sebelumnya) tentang topic yang diamati akan berkurang.
Mengingat individu yang telah sepenuhnya terlibat dalam konteks hidupnya seringkali mengalami kesulitan merefleksikan pemikiran mereka tentang pengalamannya, observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh pertisipan atau subjek peneliti sendiri kurang disadari.
Observasi memungkinkan penelitian memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkap oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
Jawaban terhadap pertanyaan akan diwarnai oleh persepsi selektif individu yang diwawancara. Berbeda dengan wawancara, observasi memungkinkan peneliti bergerak lebih jauh dari persepsi selektif yang ditampilkan subjek penelitian atau pihak-pihak lain.
Observasi memungkinkan peneliti merefleksi dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukannya. Impresi dan perasaan pengamat akan menjadi bagian dari data yang pada gilirannya dapat dimafaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.




















PENUTUP
A.    Simpulan
observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Pengamatan langsung yang dimaksudkan disini dapat berupa kegiatan melihat, mendengar atau kegiatan dengan alat indra lainnya.
Daftar cek adalah suatu daftar yang memuat catatan tentang sejumlah tingkah laku yang akan diobservasi. Selama periode observasi, pengobservasi berpedoman sepenuhnya kepada daftar tersebut. Apabila seorang siswa yang sedang diobservasi memperlihatkan gejala tertentu yang telah terdapat dalam daftar, maka pengobservasi tinggal memberi tanda chek (   ) pada daftar tersebut.
            Jenis observasi disebut juga observasi sistematis. Bentuk catatan yang sistematis ini ada dua jenis yaitu: daftar chek (check list) dan skala bertingkat (rating scale)

B.     Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberi saran kepada pembaca, agar pembaca lebih dapat menguasai metode observasi dan daftar check serta dapat menggunakannya sebagaimana mestinya.













DAFTAR PUSTAKA

Wayan Nurkencana, Pemahaman Individu, 1993, Usaha Nasional, Surabaya
Soehartono, Irawan. Dr.,  Metode Penelitian Sosial, 1995, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Sumber : http://amalchips.blogspot.com/2009/12/teknik-teknik-pengumpulan-data.html
http://nagabiru86.wordpress.com/2009/06/12/data-sekunder-dan-data-primer/
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2177038-macam-macam-variabel-penelitian/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar