MACAM-MACAM SKALA PENGUKURAN INSTRUMEN
A.
Skala Likert
Skala Likert menurut
Djaali ialah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena
pendidikan. Skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang paling banyak digunakan
dalam riset berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, yang menerbitkan suatu laporan yang menjelaskan
penggunaannya.[1]
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan
Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert
dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
Keuntungan skala Likert adalah :
1. Mudah dibuat dan diterapkan
2. Terdapat kebebasan dalam memasukkan
pertanyaan-pertanyaan, asalkan mesih sesuai dengan
konteks permasalahan
3. Jawaban suatu item dapat berupa alternative, sehingga
informasi mengenai item tersebut diperjelas.
4. Reliabilitas pengukuran bisa diperoleh dengan jumlah
item tersebut diperjelas.
Instrumen penelitian yang menggunakan skala likert
dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
1.
Contoh bentuk
checklist:
Berilah jawaban
pernyataan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan member tanda (Ö) pada
kolom yang tersedia.
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
||||
SS
|
ST
|
RG
|
TS
|
STS
|
||
12
|
Sekolah ini akan menggunakan
teknologi informasi dalam pelayanan administrasi dan akademik……………………………
|
Ö
|
2.
Contoh bentuk pilihan ganda
Berilah salah satu
jawaban terhadap pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara
memberi tangda silang pada nomor jawaban yang tersedia.
Kurikulum baru 2013
akan segera diterapkan di lembaga pendidikan anda?
a. Sangat tidak setuju
b. Tidak setuju
c. Ragu-ragu
d. Setuju
e. Sangat setuju.[2]
B. Skala Thurstone
Skala
Thurstone merupakan skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk
skala interval. Setiap skor memiliki kunci skor dan jika diurut kunci skor menghasilkan
nilai yang berjarak sama.
Adapun contoh skala
penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.
Nilai 1 pada skala di
atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat
relevan.[3]
Pembuatan skala
Thurstone dapat dilakukan dengan langkah-langkah seperti berikut:
1. Mengumpulkan sejumlah
pernyataan misalnya 50-100 tingkatan yang merepresentasikan secara luas
perbedaan tingkat, disenangi, netral, dan tidak disenangi terhadap suatu objek
atau subjek yang hendak diteliti.
2. Pernyataan ini
diberikan pada sejumlah responden misal 50 orang atau lebih yang cukup mengenal
terhadap objek atau subjek agar dapat memilih ke dalam 11 tingkatan kategori
tersebut. Kategori A terdiri atas pernyataan yang dianggap disenangi atau
favorit, E F netral, dan J K merupakan kategori tidak disenangi atau tidak
favorit.
3. Klasifikasi pernyataan
ke dalam kategori, dengan pertimbangan penilaian terhadap objek atau subjek
secara psikologis, tetapi hanya merefleksikan persepsi mereka terhadap kategori
pernyataan yang disediakan.
4. Pernyataan yang
nilainya menyebar dibuang, dan pernyataan yang mempunyai nilai bersamaan
digunakan untuk pembuatan skala.
Skor tinggi pada skala
berarti mereka memiliki tingkat prasangka terhadap sifat yang ingin diteliti.
Skor terendah berarti responden mempunyai sifat favorit terhadap sifat yang
ingin diteliti.
Skala Thurstone tidak
terlalu banyak digunakan sebagai instrumen di bidang pendidikan karena model
ini mempunyai beberapa kelemahan yang di antaranya seperti berikut:
1. Memerlukan terlalu
banyak pekerjaan untuk membuat skala.
2. Nilai pada skala yang
telah dibuat memungkinkan pada skor sama mempunyai sikap berbeda.
3. Nilai yang dibuat
dipengaruhi oleh sikap para juri atau penilai.
4. Memerlukan tim penilai
yang objektif.[4]
C. Skala Guttman
Skala Guttman dikembangkan oleh
Louis Guttman. Skala ini mempunyai ciri penting, yaitu merupakan skala
kumulatif dan mengukur satu dimensi saja dari satu variabel yang multidimensi. Skala Guttman yaitu skala yang menginginkan jawaban
tegas seperti jawaban benar-salah, ya-tidak, pernah – tidak pernah. Untuk
jawaban positif seperti setuju, benar, pernah dan semacamnya diberi skor 1;
sedangkan untuk jawaban negatif seperti tidak setuju, salah, tidak, tidak
pernah, dan semacamnya diberi skor 0. Dengan skala ini, akan diperoleh
jawaban yang tegas yaitu Ya - Tidak, Benar - Salah dan lain-lain. Penelitian
menggunakan skala Gutman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas
terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Skala ini dapat pula dibentuk
dalam bentuk checklist atau pilihan ganda. Skor 1 untuk skor tertinggi dan skor
0 untuk terrendah. (Analisa seperti pada skala likert).
Contoh: Apakah anda Setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual? a. Setuju b. Tidak Setuju
D. Semantik Defferensial
Skala differensial yaitu skala untuk mengukur sikap dan
lainnya, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda atau checklist tetapi tersusun
dalam satu garis kontinum. Sebagai contoh skala semantik defferensial mengukur
gaya kepemimpinan seorang pimpinan (pimpinan).
Gaya Kepemimpinan
Demokrasi
|
7
6 5 4 3 2 1
|
Otoriter
|
Bertanggung
jawab
|
7 6 5
4 3 2 1
|
Tidak ber-tanggung jawab
|
Memberi Kepercayaan
|
7 6 5
4 3 2 1
|
Mendomi-nasi
|
Menghargai bawahan
|
7 6 5
4 3 2 1
|
Tidak
menghargai bawahan
|
Keputusan diambil bersama
|
7 6 5
4 3 2 1
|
Keputusan diambil sendiri
|
Responden yang memberi
penilaian angka 7, berarti persepsi terhadap gaya kepemimpinan adalah sangat
positif; sedangkan responden yang memberikan penilaian angka 1 persepsi
kepemimpinan adalah sangat negatif.
Kemudian
dalam skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan
ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang
jawabannya sangat positifnya terletak dikanan garis, dan jawaban yang sangat
negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh
adalah data interval dan baisanya skala ini digunakan untuk mengukur
sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang. Responden
dapat memberi jawaban pada rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif.
E. Rating Scale
Rating Scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, senang atau tidak senang,
setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah adalah merupakan data
kualitatif. Dalam skala model Rating Scale, responden tidak akan menjawab salah
satu dari jawaban kualitatif yang telah disediakan, tetapi menjawab salah satu
jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu Rating Scale ini
lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk
mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk
mengukur status sosial ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain.Yang
penting dalam Rating Scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang
diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Orang tertentu
memilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama
maknanya dengan orang lain yang juga memilih jawaban dengan angka 2. Contoh “Beri tanda silang (x) pada angka yang
sesuai dengan penilaian Anda terhadap pelayanan PT. Telkomsel !”.[5]
F. Skala Remmer
Dengan menggunakan teknik seperti yang digunakan oleh Thurstone, Remmer
mengembangkan pola skala yang umum, untuk mengukur sikap terhadap orang
tertentu, lembaga-lembaga tertentu dan sebagainya. Item-item yang digunakan
untuk mengukur sikap terhadap lembaga tertentu antara lain adalah sebagai
berikut:
Contoh:
Dibawah ini adalah suatu
daftar statemen tentang......... (lembaga tertentu). Silahkan isi tanda (V) di
depan setiap statemen yang menurut pendapat anda cocok dengan keadaan lembaga
tersebut.
1. Sangat sempurna dalam
segala bidangnya
2. Merupakan lembaga yang
paling terpuji
3. Diperlukan oleh setiap
warga negara
4. Lembaga yang paling
dicintai
5. Mewakili pemikiran
dalam kehidupan modern
6. Dan seterusnya.
Cara memberikan jawaban
terhadap skala sikap Remmers sama dengan cara memberikan jawaban terhadap skala
sikap Thurstone, yaitu dengan cara memberikan tanda chek (V) di depan setiap
statemen yang dipilih. Begitu pula cara pemberian skornya juga sama, yaitu
dengan cara memberikan skor tertentu untuk setiap item yang dipilih berdasarkan
daftar skor yang telah ditetapkan sebelumnya.
G. Strong Vocational
Interest Blank
Strong cocational interest blank dirancang untuk mengukur minat (interest).
Mula-mula dikembangkan oleh E. K Strong pada tahun 1927; dan kemudian direvisi
tahun 1938. Inventori ini terdiri dari 400 item yang dapat dikerjakan tanpa
batas waktu. Pada umumnya sebahagian besar siswa dapat menyelesaikan inventori
ini sekitar 30 sampai 60 butir.
Inventori ini terdiri atas beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut antara
lain adalah sebagai berikut: bagian pertama terdiri dari 100 item yang
merupakan daftar pekerjaan. Bagian kedua terdiri dari 36 item yang merupakan
daftar mata pelajaran. Bagian ketiga terdiri dari 49 item yang merupakan daftar
hobi. Bagian keempat terdiri 48 item yang merupakan daftar kegiatan. Sedangkan
bagian kelima terdiri dari 47 item yang merupakan daftar kekhasan
(pecularities). Dibelakang daftar tersebut diisi huruf: L - I - D. Siswa yang
berminat terhadap pekerjaan/ pelajaran/ hobi kegiatan/ kekhasan tersebut supaya
melingkari huruf L. Yang tidak menentu (indifferent) supaya melingkari huruf I,
dan yang tidak berminat supaya melingkari huruf D.[6]
H.
Skala Rasio
Skala rasio adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based
value) yang tidak dapat diubah. Contoh : umur responden memiliki nilai dasar
nol.
PENUTUP
A.
Simpulan
Skala-skala pengukuran
instrumen terdiri atas, Skala Likert menurut Djaali ialah skala yang dapat
dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.
Skala
Thurstone merupakan skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk
skala interval. Setiap skor memiliki kunci skor dan jika diurut kunci skor
menghasilkan nilai yang berjarak sama.
kala
Guttman yaitu skala yang menginginkan jawaban tegas seperti jawaban
benar-salah, ya-tidak, pernah – tidak pernah. Untuk jawaban positif seperti setuju,
benar, pernah dan semacamnya diberi skor 1; sedangkan untuk jawaban negatif
seperti tidak setuju, salah, tidak, tidak pernah, dan semacamnya diberi skor 0. Dengan skala ini,
akan diperoleh jawaban yang tegas yaitu Ya - Tidak, Benar - Salah dan lain-lain.
Skala
differensial
yaitu skala untuk mengukur sikap dan lainnya, tetapi bentuknya bukan pilihan
ganda atau checklist tetapi tersusun dalam satu garis kontinum.
Rating Scale, data
mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian
kualitatif. Responden menjawab, senang atau tidak senang, setuju atau tidak
setuju, pernah atau tidak pernah adalah merupakan data kualitatif.
Skala Remmer, Remmer
mengembangkan pola skala yang umum, untuk mengukur sikap terhadap orang
tertentu, lembaga-lembaga tertentu dan sebagainya.
Strong cocational
interest blank dirancang untuk mengukur minat (interest). Selanjutnya Skala rasio adalah skala interval yang memiliki nilai
dasar (based value) yang tidak dapat diubah. Contoh : umur responden memiliki
nilai dasar nol.
B.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan di atas, penulis memberi saran kepada pembaca, agar pembaca lebih
dapat menguasai macam-macam skala pengukuran instrumen serta dapat
menggunakannya sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
Wayan Nurkancana, Pemahaman Individu, 1993, Usaha Nasional,
Surabaya
Sylvia Astrid, 2013, Macam-macam
Skala Pengukuran, (Online), Tersedia: http://sylviastrid.blogspot.co.id/2013/09/macam-macam-skala-pengukuran-untuk.html
(22 September 2015)
Dreamerzone, 2013, Skala
Pengukuran Untuk Instrumen Penelitian, (Online), Tersedia: https://dreamerzone16.wordpress.com/2013/09/17/skala-pengukuran-untuk-instrumen-penelitian/ html, (22 September 2015)
Berbagi, 2011, Bentuk Skala
Pengukuran, (Online), Tersedia: http://berbagireferensi.blogspot.co.id/2011/03/bentuk-skala-pengukuran-dalam.html
(22 September 2015)
Sukardi, 2012, Pengertian Skala
Thurstone Skala Guttman pada Instrumen Penelitian, (Online), Tersedia: http://www.duniapelajar.com/2012/12/24/pengertian-skala-thurstone-skala-guttman-pada-instrumen-penelitian/ html, (22 September 2015)
[1] Sylvia Astrid, 2013, Macam-macam Skala Pengukuran, (Online),
Tersedia: http://sylviastrid.blogspot.co.id/2013/09/macam-macam-skala-pengukuran-untuk.html
(22 September 2015)
[2] Dreamerzone, 2013, Skala Pengukuran Untuk Instrumen Penelitian,
(Online), Tersedia: https://dreamerzone16.wordpress.com/2013/09/17/skala-pengukuran-untuk-instrumen-penelitian/ html, (22 September 2015)
[3] Berbagi, 2011, Bentuk
Skala Pengukuran, (Online), Tersedia: http://berbagireferensi.blogspot.co.id/2011/03/bentuk-skala-pengukuran-dalam.html
(22 September 2015)
[4] Sukardi,
2012, Pengertian Skala Thurstone Skala Guttman pada Instrumen Penelitian, (Online),
Tersedia: http://www.duniapelajar.com/2012/12/24/pengertian-skala-thurstone-skala-guttman-pada-instrumen-penelitian/ html, (22 September 2015)
[5] Sylvia Astrid, 2013, Macam-macam
Skala Pengukuran... ,
[6] Wayan
Nurkancana, Pemahaman Individu (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), hal.
83-86
Tidak ada komentar:
Posting Komentar