R1554 SKH

Minggu, 15 Juni 2014

KEPEMIMPINAN


KEPEMIMPINAN

A.    Pendahuluan
Dalam suatu organisasi atau dalam dunia kehidupan, kepemimpinan merupakan faktor yang penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi ataupun dalam pencapaian tujuan kehidupan, mustahil rasanya suatu organisasi berjalan dengan baik. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi.

B.     Pembahasan
1.      Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan dari seseorang (pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut. Kadangkala dibedakan anatara kepemimpinan sebagai kedudukan dan kepemimpinan sebagai suatu proses sosial. Sebagai kedudukan dan kepemimpinan merupakan suatu kompleks dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang dapat dimiliki oleh seseorang atau suatu badan. Sebagai suatu proses sosial, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau suatu badan, yang menyebabkan gerak dari warga masyarakat.
Kepemimpinan ada yang bersifat resmi (formal leadership) yaitu kepemimpinan yang tersimpul di dalam suatu jabatan, dan ada pula kepemimpinan karena pengakuan dari masyarakat akan kemampuan seseorang untuk menjalankan kepemimpinan.
      Abu Ahmadi mendefinisikan kepemimpinan adalah “pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu”.[1]
      Jadi, kepemimpinan adalah kreatifitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.


2.      Tipe-tipe Pemimpin
Kepemimpinan dibagi menjadi empat, yaitu:
a.       Pemimpin formal, adalah pemimpin yang mempunyai kedudukan secara formal dan masa jabatannya ditentukan waktunya, baik yang berdasarkan pilihan ataupun pengangkatan bisa diperpanjang jika AD/ART menjanjikan.
b.      Pemimpin non formal, adalah pemimpin yang kedudukannya dituakan, pemimpin yang dituakan atau ditokohkan tidak perlu adanya pengangkatan. Contoh: ulama, kepala adat, dan lain-lain.
c.       Supra struktur, adalah pemimpin yang terdapat dalam suatu lembaga/birokrasi, kalau diperusahaan atau company disebut manager.
d.      Infra struktur, adalah pemimpin yang dipilih oleh anggotanya sendiri, dari level bawah sampai level atas.
Selain itu, juga ada jenis kepemimpinan yang lain, diantaranya:
a.       Kepemimpinan otoriter/authoritarian
Merupakan gaya kepemimpinan yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
b.      Kepemimpinan demokratis/democratic
Merupakan gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh.
c.       Kepemimpinan bebas/laissez faire
Merupakan pemimpin yang hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil dimana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelsaian masalah yang dihadapi.[2]

3.      Fungsi Pemimpin yang Efektif
Floyed D. Ruch mengemukakan tiga pembagian besar mengenai tugas dan fungsi pemimpin yang efektif:
1.      Menentukan struktur dari situasi tertentu (structuring thes)
a.       Menjelaskan bab-bab yang sulit kepada para anggota.
b.      Membeda-bedakan hal-hal atas dasar urutan kepentingan (order of priority)
c.       Memusatkan perhatian kepada apa yang diinginkan.
d.      Membantu para anggota untuk mencapai kebutuhan masing-masing dalam kerja.
e.       Menyelesaikan konflik antar anggota atas dasar kerangka pemikiran tertentu (krame of reference).
f.       Mengusahakan agar para anggota memiliki kerangka pemikiran tertentu.
g.      Mengatasi perasaan tak aman dan ragu-ragu yang ada diantara anggota dengan jalan menunjukkan perspektif waktu.
2.      Mengadakan pengawasan atas perilaku para anggota didalam kelompok, yang dilakukan dengan cara:
a.       Mengatasi penyiapan atau penyelewengan para anggota.
b.      Memberikan hadiah/hukuman bilamana dipandang perlu.
c.       Menjaga penyalahgunaan kepentingan kelompok oleh individu-individu tertentu.
3.      Menjadi juru bicara kelompok kepihak luar, seperti dengan jalan:
a.       Menyatakan dan menerangkan kebutuhan kelompok dunia luar, antara lain: mengenai sikap pengharapan dan kekawatiran dari kelompoknya.
b.      Pendek kata, berbicara keluar untuk kepentingan dan atas nama kelompoknya.
Dafid Krech dan R. Cruch Fiel mengemukakan fungsi seorang pemimpin, yaitu:
a.       Pelaksana, melaksanakan apa yang diputuskan atau dimintakan oleh kelompok.
b.      Perencana, hanya membuat rencana saja yang pelaksanaannya diserahkan kepada para anggota.
c.       Membuat kebijakan, hanya membuat kebijakan tertentu saja yang digariskan untuk diikuti kelompok.
d.      Sebagai ahli, dia sendiri bertindak sebagai seorang yang mempunyai keahlian dalam mengharapkan sesuatu dalam kelompok.
e.       Wakil kelompok diluar, hanya mewakili kelompok saja untuk hal-hal yang perlu diselesaikan dengan pihak luar.
f.       Pengawas hubungan dalam kelompok, mengawasi atau mengamati jalannya interaksi antar anggota kalau ada masalah.
g.      Pemberi hadiah/hukuman, hanya bertindak memberikan hadiah atau pujian bagi seorang anggota yang dianggap baik atau hukuman seperti teguran kalau ada anggota tidak baik atau melakukan kesalahan.
h.      Wasit dan perantara, hanya bertindak mendamaikan jika ada perselisihan antar anggota atau hanya perantara.
i.        Sebagai contoh atau teladan, hanya memberikan contoh bagaimana mengarahkan atau menyelesaikan sesuatu kepada anggota.
j.        Wakil penanggung jawab, hanya bertanggung jawab terhadap sesuatu pekerjaan yang sebetulnya harus menjadi tanggung jawab para anggota kelompok.
k.      Pembuka ideologi, dialah yang mengemukakan atau mengajukan gagasan, sedangkan pelaksanaan selanjutnya dari gagasan.
l.        Sebagai tokoh bapak, diperlukan sebagai seseorang bapak dari sebuah kelompok.
m.    Sebagai kambing hitam.

4.         Fungsi Kepemimpinan
Diantara fungsi kepemimpinan yaitu membantu kelompok dalam hal:
a.       Menentukan kegunaan dan tujuan.
b.      Memfokuskan daripada proses kerja secara bersama.
c.       Lebih waspada atau memperhatikan akan sumber yang dimiliki dan cara yang terbaik untuk memanfaatkannya.
d.      Mengevaluasi kemajuan dan perkembanagan.
e.       Menjadi terbuka untuk ide baru dan ide yang berbeda tanpa menjadi berhenti karena konflik.
f.       Belajar baik dari kegagalan dan frustasi maupun dari keberhasilan.




5.      Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
Sejak Muhammad SAW. Belum menjadi nabi, beliau adalah orang yang tidak pernah cacat (tercela) di tengah masyarakat. Selain karena terlahir dari keluarga mulia, Muhammad juga selalu dikenal hanya mengerjakan perbuatan yang mulia atau terpuji saja. Disamping itu, beliau memiliki prestasi sejak usia belia, beliau menjadi pemersatu umat dalam peletakan kembali Hajar Aswad. Sehingga para pemimpin suku dan masyarakat mengakui beliau sebagai al-amin.


C.    Kesimpulan
Kepemimpinan adalah suatu proses, perilaku atau hubungan yang menyebabkan suatu kelompok dapat bertindak secara bersama-sama atau secara bekerjasama, sesuai dengan aturan atau sesuai dengan tujuan bersama.




DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi, Psikologi Sosial, Bina Ilmu, 1998, Surabaya
Wirawan, Sarwono, Psikologi Sosial, Balai Pustaka, 2002, Jakarta


[1] Sarwono Wirawan, Psikologi Sosial (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 38-39.
[2]Abu Ahmadi, Psikologi Sosial (Surabaya: Bina Ilmu, 1988), hal. 70-73
lompok� 0i l 0� �w si-sosial/">http://5osial.wordpress.com/2010/01/22/kelompok-sosial-organisasi-sosial/

[3] Tersedia di http://5osial.wordpress.com.... ,

[4] Tersedia di cdma.Wordpress.com/2007/04/25/Produktivitas-Kelompok/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar