A.
Pendahuluan
Dalam suatu
organisasi atau dalam dunia kehidupan, kepemimpinan merupakan faktor yang
penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh
organisasi ataupun dalam pencapaian tujuan kehidupan, mustahil rasanya suatu
organisasi berjalan dengan baik. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan
penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi.
B.
Pembahasan
1.
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan dari seseorang (pemimpin atau leader)
untuk mempengaruhi orang lain (yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya),
sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh
pemimpin tersebut. Kadangkala dibedakan anatara kepemimpinan sebagai kedudukan
dan kepemimpinan sebagai suatu proses sosial. Sebagai kedudukan dan
kepemimpinan merupakan suatu kompleks dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang
dapat dimiliki oleh seseorang atau suatu badan. Sebagai suatu proses sosial,
kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau suatu
badan, yang menyebabkan gerak dari warga masyarakat.
Kepemimpinan ada yang bersifat resmi (formal leadership) yaitu
kepemimpinan yang tersimpul di dalam suatu jabatan, dan ada pula kepemimpinan
karena pengakuan dari masyarakat akan kemampuan seseorang untuk menjalankan
kepemimpinan.
Abu Ahmadi mendefinisikan kepemimpinan
adalah “pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui
proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu”.[1]
Jadi, kepemimpinan adalah kreatifitas
untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu.
2.
Tipe-tipe Pemimpin
Kepemimpinan dibagi menjadi empat, yaitu:
a.
Pemimpin formal, adalah pemimpin yang mempunyai kedudukan secara
formal dan masa jabatannya ditentukan waktunya, baik yang berdasarkan pilihan
ataupun pengangkatan bisa diperpanjang jika AD/ART menjanjikan.
b.
Pemimpin non formal, adalah pemimpin yang kedudukannya dituakan,
pemimpin yang dituakan atau ditokohkan tidak perlu adanya pengangkatan. Contoh:
ulama, kepala adat, dan lain-lain.
c.
Supra struktur, adalah pemimpin yang terdapat dalam suatu
lembaga/birokrasi, kalau diperusahaan atau company disebut manager.
d.
Infra struktur, adalah pemimpin yang dipilih oleh anggotanya
sendiri, dari level bawah sampai level atas.
Selain itu, juga ada jenis kepemimpinan yang lain, diantaranya:
a.
Kepemimpinan otoriter/authoritarian
Merupakan
gaya kepemimpinan yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil
dari dirinya sendiri secara penuh.
b.
Kepemimpinan demokratis/democratic
Merupakan
gaya kepemimpinan yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan.
Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang
utuh.
c.
Kepemimpinan bebas/laissez faire
Merupakan
pemimpin yang hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil dimana para bawahannya
yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelsaian masalah yang dihadapi.[2]
3.
Fungsi Pemimpin yang Efektif
Floyed D. Ruch mengemukakan tiga pembagian besar mengenai tugas dan
fungsi pemimpin yang efektif:
1.
Menentukan struktur dari situasi tertentu (structuring thes)
a.
Menjelaskan bab-bab yang sulit kepada para anggota.
b.
Membeda-bedakan hal-hal atas dasar urutan kepentingan (order of
priority)
c.
Memusatkan perhatian kepada apa yang diinginkan.
d.
Membantu para anggota untuk mencapai kebutuhan masing-masing dalam
kerja.
e.
Menyelesaikan konflik antar anggota atas dasar kerangka pemikiran
tertentu (krame of reference).
f.
Mengusahakan agar para anggota memiliki kerangka pemikiran
tertentu.
g.
Mengatasi perasaan tak aman dan ragu-ragu yang ada diantara anggota
dengan jalan menunjukkan perspektif waktu.
2.
Mengadakan pengawasan atas perilaku para anggota didalam kelompok,
yang dilakukan dengan cara:
a.
Mengatasi penyiapan atau penyelewengan para anggota.
b.
Memberikan hadiah/hukuman bilamana dipandang perlu.
c.
Menjaga penyalahgunaan kepentingan kelompok oleh individu-individu
tertentu.
3.
Menjadi juru bicara kelompok kepihak luar, seperti dengan jalan:
a.
Menyatakan dan menerangkan kebutuhan kelompok dunia luar, antara
lain: mengenai sikap pengharapan dan kekawatiran dari kelompoknya.
b.
Pendek kata, berbicara keluar untuk kepentingan dan atas nama
kelompoknya.
Dafid Krech dan
R. Cruch Fiel mengemukakan fungsi seorang pemimpin, yaitu:
a.
Pelaksana, melaksanakan apa yang diputuskan atau dimintakan oleh
kelompok.
b.
Perencana, hanya membuat rencana saja yang pelaksanaannya
diserahkan kepada para anggota.
c.
Membuat kebijakan, hanya membuat kebijakan tertentu saja yang
digariskan untuk diikuti kelompok.
d.
Sebagai ahli, dia sendiri bertindak sebagai seorang yang mempunyai
keahlian dalam mengharapkan sesuatu dalam kelompok.
e.
Wakil kelompok diluar, hanya mewakili kelompok saja untuk hal-hal
yang perlu diselesaikan dengan pihak luar.
f.
Pengawas hubungan dalam kelompok, mengawasi atau mengamati jalannya
interaksi antar anggota kalau ada masalah.
g.
Pemberi hadiah/hukuman, hanya bertindak memberikan hadiah atau
pujian bagi seorang anggota yang dianggap baik atau hukuman seperti teguran
kalau ada anggota tidak baik atau melakukan kesalahan.
h.
Wasit dan perantara, hanya bertindak mendamaikan jika ada
perselisihan antar anggota atau hanya perantara.
i.
Sebagai contoh atau teladan, hanya memberikan contoh bagaimana
mengarahkan atau menyelesaikan sesuatu kepada anggota.
j.
Wakil penanggung jawab, hanya bertanggung jawab terhadap sesuatu
pekerjaan yang sebetulnya harus menjadi tanggung jawab para anggota kelompok.
k.
Pembuka ideologi, dialah yang mengemukakan atau mengajukan gagasan,
sedangkan pelaksanaan selanjutnya dari gagasan.
l.
Sebagai tokoh bapak, diperlukan sebagai seseorang bapak dari sebuah
kelompok.
m.
Sebagai kambing hitam.
4.
Fungsi Kepemimpinan
Diantara fungsi kepemimpinan yaitu membantu kelompok dalam hal:
a.
Menentukan kegunaan dan tujuan.
b.
Memfokuskan daripada proses kerja secara bersama.
c.
Lebih waspada atau memperhatikan akan sumber yang dimiliki dan cara
yang terbaik untuk memanfaatkannya.
d.
Mengevaluasi kemajuan dan perkembanagan.
e.
Menjadi terbuka untuk ide baru dan ide yang berbeda tanpa menjadi
berhenti karena konflik.
f.
Belajar baik dari kegagalan dan frustasi maupun dari keberhasilan.
5.
Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.
Sejak Muhammad SAW. Belum menjadi nabi, beliau adalah orang yang
tidak pernah cacat (tercela) di tengah masyarakat. Selain karena terlahir dari
keluarga mulia, Muhammad juga selalu dikenal hanya mengerjakan perbuatan yang
mulia atau terpuji saja. Disamping itu, beliau memiliki prestasi sejak usia
belia, beliau menjadi pemersatu umat dalam peletakan kembali Hajar Aswad.
Sehingga para pemimpin suku dan masyarakat mengakui beliau sebagai al-amin.
C.
Kesimpulan
Kepemimpinan
adalah suatu proses, perilaku atau hubungan yang menyebabkan suatu kelompok
dapat bertindak secara bersama-sama atau secara bekerjasama, sesuai dengan
aturan atau sesuai dengan tujuan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Abu, Ahmadi, Psikologi Sosial, Bina Ilmu, 1998, Surabaya
Wirawan, Sarwono, Psikologi Sosial, Balai Pustaka, 2002,
Jakarta
[1] Sarwono
Wirawan, Psikologi Sosial (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 38-39.
[2]Abu Ahmadi, Psikologi
Sosial (Surabaya: Bina Ilmu, 1988), hal. 70-73
[4] Tersedia di cdma.Wordpress.com/2007/04/25/Produktivitas-Kelompok/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar