R1554 SKH

Minggu, 15 Juni 2014

PERKEMBANGAN FISIK REMAJA



PEMBAHASAN
PERKEMBANGAN FISIK REMAJA

A.    Pengertian Perkembangan Fisik Remaja
                                  
a.      Pengertian Perkembangan
Perkembangan adalah suatu proses, dimana perubahan-perubahan di dalam diri seseorang  dan proses-proses psykhologyk yang distimulir oleh perubahan-perubhan physiologik itu, diintegrasikan sedemikian rupa, sehingga seseorang selanjutnya dapat menghadapi rangsangan-rangsangan dari sekitar dengan baik.
b.      Pengertian remaja
Harold Alberty (1957:86) menyatakan bahwa periode masa remaja itu kiranya dapat  didefinisikan secara umum sebagai suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang terbentang semenjak  berakhirnya masa kanak-kanaknya sampai datangnya awal masa dewasa. Rentangan masa Remaja itu berlangsunng dari sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun menurut umur kalender kelahiran seseorang yang di tandai dengan terjadinya mimpi basah (laki-laki) dan menstruasi pertama (perempun) serta memiliki sifat yang masih labil.
c.       Pengertian Perkembangan Fisik Remaja
Perkembangan fisik remaja adalah suatu proses terjadi perubahan dalam aspek fisik/ perubahan terhadap diri seseorang manusia yang mengarah kepada proses perkembangan yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali pada saat usia 11-13 tahun sampai 18-20 tahun ditandai dengan mimpi basah pertama pada laki-laki dan menstruasi pertama pada perempuan disertai dengan adanya terjadi perubahan-perubahan fisik seperti berat, tinggi, organ seks dan proporsi tubuh.

B.   Karakteristik Perkembangan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik masih  jauh dari sempurna pada saat masa puber berakhir, dan juga belum sepenuhnya sempurna pada akhir masa remaja. Terdapat penurunan dalam laju pertuumbuhan dan perkembangan internal  lebih menonjol daripada perkembangan eksternal.
Perubahan tubuh selama masa remaja:
1.      perubahan eksternal
a)      tinggi
Pertumbuhan cepat atau “spurt” dalam tinggi badan pada umumnya mendahului ‘spurt’ dalam berat badan. Masa pubertas adalah salah satu dari masa-masa dalam kehidupan manusia di mana terjadi pertambahan yang cepat dalam ukuran bagian-bagian badan seseorang serta terjadi perubahan-perubahan dalam bentuk badannya.
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya. Anak yang pada masa bayi diberi imunisasi biasanya lebih tinggi, dari usia ke usia, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi imunisasi, yang karena itu lebih banyak menderita sakit sehingga cenderung memperlambat pertumbuhan.
b)      Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi, Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali.
c)      Proporsi Tubuh
Terlihat jelas pada pertumbuhan tangan dan kaki, yang sering terjadi tidak proporsional. Perubahan proporsi tubuh yang tidak seimbang, menyebabkan remaja merasa kaku dan canggung, serta khawatir bahwa badannya tidak akan pernah serasi dengan tangan dan kakinya.
Perubahan-perubahan dalam proporsi tubuh selama masa remaja, juga terlihat pada perubahan cirri-ciri wajah, di mana wajah anak-anak mulai menghilang, seperti dahi yang semula sempit sekarang menjadi lebih luas, mulut melebar, dan bibir menjadi lebih penuh. Dalam perubahan struktur kerangka, terjadi percepatan pertumbuhan otot, sehingga mengakibatkan terjadinya pengurngan jumlah lemak dalam tubuh. Perkembangan otot dari kedua jenis kelamin terjadi dengan cepat ketika tinggi meningkat. Perkembangan otot anak laki-laki lebih cepat, dan mereka memliki lebih banyak jaringan otot, sehingga anak laki-laki lebih kuat dari anak perempuan.
d)     Organ seks/seks primer
Ciri-ciri primer menunjuk pada organ tubuh yang secara langsung berhubungan dengan proses reproduksi. Bagi anak laki-laki, ciri-ciri seks primer yang sangat penting ditunjukkan dengan pertumbuhan yang cepat dari batang kemaluan (penis) dan kantung kemaluan (scrotum), yang mulai terjadi pada usia sekitar 12 tahun dan berlangsung sekitar 5 tahun untuk penis dan 7 tahun untuk skrotum (Seifert & Hoffnung, 1994). Pada skrotum, terdapat dua buah testis (buah pelir) yang tergantung di bawah penis. Testis talah ada sejak kelahiran, sekitar 10% dari ukuran matang. Testis mencapai kematangan penuh pada usia 20 atau 21 tahun, yang mula-mula terlihat pada peningkatan panjang penis, yang secara berangsur-angsur bertambah besar.
Pada anak perempuan, perubahan ciri-ciri seks primer ditandai dengan munculnya periode menstruasi, yang disebut dengan menarche, yaitu menstruasi yang pertama kali dialami oleh seorang gadis.
Menstruasi pertama pada seorang gadis didahului oleh sejumlah perubahan lain, yang meliputi pembesaran payudara, kemunculan rambut di sekitar daerah kelamin, pembesaran pinggul dan bahu. Selanjutnya, ketika percepatan pertumbuhan mencapai puncaknya, maka ovarium, uterus, vagina, labia, dan klitoris berkembang pesat (Malina, 1990).
e)      Ciri-ciri seks sekunder
Pada anak pria nampak hal sebagai berikut:
1)      Timbulnya rambut di daerah alat kelamin.
2)      Timbulnya rambut di ketiak, seringkali tumbuh dengann hebat rambut di lengan, kaki, dan dada.
3)      Kulit menjadi lebih kasar dari pada anak-anak.
4)      Kelenjer-kelenjer yang menghasilkan lemak di dalam kulit yang disebut sebacious menjadi aktip sekali, sehingga timbul banyak kukul atau acne.
5)      Kelenjer keringat bertambah besar dan bertambah aktip, sehingga banyak keringat keluar.
6)      Otot tubuh, kaki, dan tangan membesar.
7)      Timbulnya perubahan suara. Pada kurang lebih umur 13 tahun suara mulai membesar.
Pada anak wanita nampak hal sebagai berikut:
1)      Perkembangan pinggul yang membesar dan menjadi bulat disebabkan oleh membesarnya tulang pinggul atau ’pelvis’ dan juga bertambahnya lemak.
2)      Perkembangan buah dada.
3)      Timbulnya rambut di daerah alat kelamin.
4)      Timbulnya rambut di ketiak.
5)      Kulit menjadi lebih kasar daripada anak-anak.
6)      Kelenjar sebaceous menjadi lebih besar dan lebih aktip yang menyebabkan timbulnya kukul.
7)      Kelenjar-kelenjar keringat menjadi lebih aktip.
8)      Timbul perubahan suara yang berubah dari suara kekanak-kanakan menjadi lebih rendah dan merdu.
9)      Bertumbuhnya rambut di lengan dan kaki.

2.      Faktor internal
a.       Sistem pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut  dan dinding-dinding usus menjdi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah dan kerongkongan bertambah panjang.
b.      Sistem peredaran darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja,pada usia tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua belas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
c.       Sistem pernapasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun;anak laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.
d.      Sistem endokrin
Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem endokrin pada awal masa puber. Kelenjer-kelenjer seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja atau awal remaja.
e.       Jaringan tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas. Jaringan, selain tulang, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan otot.

C.    Penyebab dan Akibat Perubahan Fisik Remaja

a.      Kondisi-kondisi yang menyebabkan perubahan pubertas
Faktor-faktor lingkungan juga turut mempengaruhi kemunculan dan lamanya masa pubertas yang pada sebagian besar individu berlangsung antara usia 9 hingga 16 tahun.
Dalam Hurlock dikemukakan  secara ringkas kondisi-kondisi yang menyebabkan terjadinya pubertas adalah:
1)      Peranan kelenjer Pituitary
Kelenjer pituitary mengeluarkan dua hormon:hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya individu,dan hormon:gonadotrofik yang merangsang gonad untuk meningkatkan kegiatan .Sebelum masa puber secara bertahap jumlah hormon gonadotrofik semakin bertambah dan kepekaan gonad terhadap hormon gonadotrofik dan peningkatan kepekaan juga semakin bertambah, dalam keadaan demikian perubahan-perubahan pada masa puber mulai terjadi.
2)      Peranan Gonad
Dengan pertumbuhan dan perkembangan gonad,organ-organ seks yaitu ciri-ciri seks primer bertambah besar dan fungsinya mennjadi matang, dan ciri-ciri seks sekunder seperti, rambut kemaluan mulai berkembang.
3)      Interaksi kelenjer pituitary dan Gonad
Hormon yang dikelurkan Gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonodotrofik yang dikeluarkan oleh kelenjer pituitary, selanjutnya bereaksi terhadap kelenjer ini dan menyebabkan secara berangsur-angsur penurunan jumlah hormon pertumbuhan menopouse dan pria mendekati climateric.

b.      Akibat Perubahan Fisik Remaja
Dalam Hurlock dijelaskan akibat perubahan pada masa puber, antara lain:
a)      Akibat terhadap keadaan fisik
Pertumbuhan yang pesat dan perubahan-perubahan tumbuh cenderung disertai kelelahan,kelesuan dan gejala-gejala buruk lainnya. Sering terjadi gangguan pencernaa dan nafsu makan kurang baik, anemia karena pola, makan yang tidak menentu yang semakin menambah kelesuan.
Selama awal periode haid,anak perempuan sering mengalami sakit kepala, sakit punggung ,kejang dan sakit perut diiringi dengan pingsan,muntah-muntah, gangguan kulit, pembengkakan pada tungkai kaki dan pergelangan kaki. Karena itu timbul rasa lelah, tertekan dan mudah marah.Kalau haid datang lebih teratur, gangguan fisik dan psikologis yang pada mulanya ada cenderung menghilang.
b)     Akibat pada sifat dan perilaku
1.      Ingin menyendiri
Anak puber kerap melamun betapa seringnya ia tidak dimengerti dan diperlukan dengan kurang baik, dan ia juga mengadakan eksperimen seks melalui masturbasi. Gejala menarik diri ingin mencakup ketidakinginan berkomunikasi dengan orang-orang lain.
2.      Bosan
Anak puber bosan dengan permintaan yang sebelumnya amat digemari, tugas-tugas sekolah, kegiatan-kegiatan sosial, dan kehidupan pada umumnya. Akibatnya, anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasinya diberbagai bidang menurun.
3.      Inkoordinasi
Pertumbuhan pesat dan tidak seimbangan mempengaruhi pola inkoordinasi gerakan, dan anak akan merasa kikuk dan janggal selama beberapa waktu. Setelah pertumbuhan melambat, koordinasi akan membaik secara bertahap.
4.      Antogonisme sosial
Anak puber sering kali tidak mau bekerja sama,sering membantah dan menentang. Dengan berlanjutnya masa puber,anak kemudian lebih ramah, lebih dapat bekerja sama dan lebih sabar kepada orang lain.
5.      Emosi yang meninggi
Kemurungan, merajuk, ledakan amarah dan kecenderungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian awal masa puber.
6.      Hilangnya kepercayaan diri
Anak remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri, sekarang masih kurang percaya diri dan takut akan kegagalan karena daya tahan fisik menurun karena kritik yang bertubi-tubi datang dari orang tua dan teman-temannya. Banyak anak laki-laki dan perempuan setelah masa puber merasa rendah diri.
7.      Terlalu sederhana
Perubahan tubuh yang terjadi selama masa puber menyebabkan anak menjadi sangat sederhana dalam segala penampilannya karena takut orang-orang lain akan memperhatikan perubahan yang dialaminya dan memberi komentar yang buruk.
8.      Akibat kematangan yang menyimpang
Perubahan-perubahan fisik yang paling banyak pengaruhnya pada anak-anak biasanya terjadi pada masa puber ,khususnya pada anak yang kematangannya menyimpang. Anak puber yang kematangan menyimpang mengalami bahwa proses satu tahun atau lebih dari yang normal.

D.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik Remaja
1.      Pengaruh keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan. Karena faktor keturunan seseorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau kakeknya tinggi dan panjang.
2.      Faktor lingkungan
Faktor lingkungan akan membantu menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunanyang dibawa dari orang tuanya.Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
3.      Pengaruh gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapat gizi cukup.
4.      Ganguan emosional 
Anak yang sering mengalami gangguan emosional akan menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan dikelenjer pituitary. Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
5.      Jenis kelamin
Anak laki-laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat daripada anak perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun. Anak perempuan biasanya akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat daripada anak laki-laki. Hal ini terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya daripada laki-laki.
6.      Sifat sosial ekonomi
Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, cenderunglebih kecil daripada anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi yang tinggi.
7.      Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih tinggi dan berat dibandingkan yang sering sakit.
8.      Pengaruh bentuk tubuh
Pengaruh bentuk psikologi muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik. Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsi alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki), dan tanda-tanda kelamin keduanya yang tumbuh.

E.     Kajian Mimpi Basah dan Menstruasi Pertama dalam Pandangan Islam
a.      Kajian Mimpi Basah dalam Pandangan Islam
Mudzakarah Diasuh Drs Masdari MSi
Menurut kajian ilmu pengetahuan mimpi bisa terjadi karena terlalu menghayati, menjiwai, mencintai maupun membenci sesuatu. Mimpi terkadang pula merupakan semacam kompensasi atau pelampiasan terhadap sesuatu yang belum kesampaian, tidak tersalurkan. Dengan kata lain, terjadinya mimpi itu erat sekali  kaitannya dengan masalah-masalah psikologis, khususnya perasaan.
Menurut Dr Mahmoud Ayoub, Mimpi dikirim kepada kita dari alam gaib. Mimpi adalah suara-suara alam bawah sadar  kolektif kita, pemberi peringatan tentang adanya gangguan batin dalam jiwa seseorang,  pembawa kabar gembira tentang kebaikan yang akan tiba, atau pantulan dari kenangan  indah atau sedih yang telah lama terpendam.
Dalam ajaran Islam mimpi bersebadan atau “mimpi basah” bagi remaja merupakan isyarat atau pertanda bahwa yang bersangkutan sudah baligh, tumbuh dewasa dan sejak saat itu dikenai hukum syara (mukallaf). Artinya dia dituntut melaksanakan perbuatan yang wajib hukumnya, dan meninggalkan yang haram hukumnya.
Di kalangan ulama tertentu agaknya mimpi bukan cuma sebatas hal-hal yang bertali-temali dengan kejiwaan, atau sekadar baligh saja. Akan tetapi justru mimpi mempunayai arti dan makna tersendiri, ada tafsir dan takwilnya. Ulama ternama lantaran kesalehan dan keluasan ilmunya, Muhammad Ibnu Sirin Al Bashri (33-110 H), ada menyusun kitab Muntakhab al-Kalam fi Tafsir al-Ahlam atau Kunci Mengungkap Tafsir Mimpi. Dalam kitab ini disebutkan bahwa setiap hubungan seksual dalam mimpi yang mengakibatkannya keluar air mani, maka yang bersangkutan wajib mandi besar, bahkan di saat dia terjaga dari tidurnya diharuskan berwudhu.
Dalam kitab Khulasah Kifayatul Akhyar disebutkan hadis Rasululllah yang diriwayatkan Imam Muslim: “Air mandi itu dari sebab air (keluar sperma). Yang dimaksud di sini, baik keluarnya karena syahwat atau mimpi, maupun oleh sebab-sebab yang lainnya.
Setiap berhubungan badan atau sebagaimana hubungan suami-isteri, atau pertemuan dua alat kelamin laki-laki dan perempuan, baik dalam keadaan terjaga, sadar, atau tidur menurut penyusun kitab Minhajul Muslim, Abu Bakar Jabir Al Jazairi, wajib mandi. Fatwa beliau didasarkan pada firman Allah dalam surah Al Maidah ayat 6: “Jika kalian junub maka mandilah”. Juga hadis Nabi Muhammad SAW: “Jika dua khitan (kemaluan laki-laki dan wanita) telah bertemu, maka wajib mandi (HR Muslim).
Dengan demikian, apa yang terjadi dengan Anda bisa dikatakan terjadinya dalam kondisi tidur (mimpi) dan dapat pula dikategorikan di saat terjaga (berkhayal). Maka jelas sekali wanita yang Anda maksudkan tersebut diwajibkan mandi junub atau mandi wajib.
b.      Kajian Menstruasi dalam Pandangan Islam
Dr. Hamid Al-Ghawabi berkata: “Sungguh jelas, vagina seorang wanita saat itu kerap mengeluarkan cairan khusus. Cairan ini mengandung zat asam reaktif yang terdiri dari zat asam leavenic. (Ragi atau adonan asam, [Penj.].) Cairan ini akan mencegah tumbuhnya bakteri-bakteri (di dalam rahim). Apabila zat ini kemudian menjadi semacam zat alkali5 atau setengah bereaksi, maka bakteri-bakteri yang merusak yang menempel serta membahayakan vagina dan rahim itu dapat dihilangkan. Kotoran tersebut mengalir dalam seluruh alat kelamin wanita. Adanya darah pada saat haid, menjadi pembasmi zat asam ini hingga tidak sampai menjadi zat alkali yang terus tumbuh berkembang hingga menjadi bakteri yang membahayakan. Pada saat bersetubuh, bakteri-bakteri yang berbahaya itu akan terus mengalir di dalam lorong kemaluan, terkadang juga mengalir melalui kandung kemih, dua payudara, atau melalui prostat, (Prostat atau anat adalah: “Kelenjar alat benih kelamin laki-laki yang letaknya melingkari bagian atas aliran kandung kemih dan berfungsi sebagai pengatur jalan antara kencing dan air mani (pada laki-laki tua kelenjar ini sering membesar sehingga bisa mengahambat pengeluaran air seni),” [Penj.]. dua biji kemaluan, maupun alat anggota reproduksi lainnya. Zat inilah yang sering menyebabkan sakit saat kencing, bahkan tak jarang menyebabkan kemandulan.” (Bayn-a al-Thibb wa al-Islâm, Dr. Hamid Al-Ghawabi, dalam bagian “Al-Muharramât Ma’a l-Nisâ’)
Zat ini bukan saja bahaya bagi pihak lelaki saja, tetapi juga bagi perempuan.
“Hubungan seksual merupakan cara effektif dalam menularkan kuman (microbic) yang merupakan bagian dari bakteri-bakteri yang ada di dalam vagina wanita itu. Tengah-tengah lubang vagina di saat haid dapat mempersubur pertumbuhannya. Sehingga, dapat menginfeksi seluruh alat reproduksi dan terkadang dapat mengakibatkan kemandulan.”
Karenanya, ditegaskan dalam sebuah hadits:
“Terlaknat orang yang menyetubuhi orang haid atau (menyetubuhi) seorang perempuan dari duburnya (HR. Abu Dawud dan yang lainnya).


F.     Implikasi Perkembangan Fisik Remaja dengan Bimbingan Konseling
Sesuai dengan fitrahnya manusia itu tumbuh dan berkembang dari bayi sampai tua, dari masa yang panjang itu banyak yang menyimpang dari fitrahnya, maka diperlukan nasihat atau ajakan untuk kembali kejalan yang benar. Dalam masalah ini remaja yang dalam masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju kemasa remaja, dimana pada masa ini semua yang ada pada diri individu akan berubah baik itu bentuk fisik, emosi, tingkah laku, intelektual, seksual dan lain-lain. Dari perubahan yang dialami remaja menimbulkan masalah baginya, ada yang merasa bahagia dan ada pula yang belum bisa menerimanya. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas perkembangan dan pertumbuhan pada masa remaja ini perlu adanya bimbingan dan konseling. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi tingkah laku dan prilaku yang menyimpang pada diri individu.
Bimbingan yang sangat dibutuhankan yaitu pertama kali dari orang tua yang bersangkutan karena orang tualah yang lebih tau kepribadian anak-anaknya, kemudian baru guru dimana dia disekolahkan, guru juga merupakan faktor yang sangat penting dalam memberikan bimbingan dan konseling terhadap anak remaja, karena peran seorang guru adalah sebagai pendidik.

Pada masa remaja ini, hendaknya banyak diterapkan kepada anak hal-hal yang berbau Islam, agar dalam melakukan sesuatu itu dia tidak semena-mena. Bimbingan dan konseling Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar ia mampu dalam melaksanakan kehidupan ini sesuai dengan syari’at islam yang bersumberkan Al-Quran dan sunah Rasulullah SAW.











BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Setelah menyelasaikan penyusunan makalah perkembangan fisik, kami akan dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Perkembangan fisik remaja diawali dengan pubertas, adalah masa kematangan fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan perubahan fisik. Pikiran mereka juga berubah  dengan artian mereka lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis. Perasaan mereka berubah hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi tugas utama mereka membangun identitas termasuk identitas seksual  yang akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.
2.      Tahap-tahap perubahan fisik remaja terdiri dari:
Faktor eksternal: tinggi, berat badan, proporsi tubuh, organ seks/seks primer, ciri-ciri seks sekunder.
Faktor internal: sistem pernafasan, sistem peredaran darah, sistem pencernaan, sistem endokrin, jaringan tubuh.
3.      perubahan fisik remaja disebabkan oleh berbagai macam seperti kelenjer
gonald, kelenjer pituitary dll. Selai itu  perubahan fisik remaja juga memberikan akibat bagi remaja itu sendiri, baik dari segi fisik maupun tingkahlakunya. Perkembangan fisik remaja juga memiliki kaitannya dengan bk, sehingga wajib untuk dipelajari bagi calon konselor.




� ei m �f� ��� theme-font:major-bidi;mso-bidi-theme-font: major-bidi;mso-ansi-language:IN'>http://ennybubble.blogspot.com/2010/06/makalah-global-warming.html



[2] Sambas Wirakusumah, Dasar-dasar Ekologi Menopang Pengetahuan Ilmu-ilmu Lingkungan  (Jakarta: UIP, 2003), hal. 9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar